Sabtu, 03 Oktober 2009

manifestasi imandalm berbagai kehidupan

A. Pengertian Iman
Iman sama dengan cinta yang sangat kepada allah.
Menurut bahasa ialah “percaya”,yaitu mempercayai ke-Esa-an Allah dengan segala sifat-sifatnya yang sempurna. Untuk memantapkan kepercayaan tersebut, perlu iman yang benar dan tauhid yang betul. Sesungguhnya iman bukanlah sekedar percaya saja, melainkan juga harus membuktikan dengan amal perbuatan tyang nyata.
Iman secara etimologis berasal dari kata aamana - yu’minu berarti tasdiq yaitu membenarkan mempercayai. Dan menurut istilah Iman ialah “Membenarkan dgn hati diucapkan dgn lisan dan dibuktikan dgn amal perbuatan.”
Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dengan “Qaulun wa amalun wa niyyatun wa tamassukun bis Sunnah.” Yakni Ucapan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi dgn berpegang teguh kepada Sunnah.
Syaikhul Islam menyatakan, “Pokok keimanan itu di dalam hati, dan Iman itu adalah ucapan hati dan amalannya yang ditetapkan dengan pembenaran, kecintaan dan ketundukan. Keimanan yang bersemayam di dalam hati harus menampakkan konsekuensi dan kebutuhannya terhadap anggota tubuh. Jika tidak melaksanakan konsekuensi dan kebutuhannya, menunjukkan ketiadaan atau kelemahan iman.
Prilaku orang-orang yang beriman dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
 Memiliki rasa persaudaraan yang besar antara sesama muslim, dan mendamaikan jika terjadi konflik diantaranya.
 Memiliki jiwa yang reformasi dan membangun. Selalu berusaha untuk berbuat yang baik-baik saja, serta berusaha memperbaiki apapun yang melenceng dari lingkungan sekitarnya dan tidak ada keinginan pada dirinya untuk berbuat sesuatu yang menyebabkan kerusakan.
 Orang yang beriman akan selalu menjaga perkataannya, tidak akan mengeluarkan perkataan-perkataan yang menimbulkan kekacauan dalam masyarakat, bila berdasarkan pengalaman perkataannya itu menimbulkan kekacauan, maka sebaiknya ia diam saja.
 Orang yang beriman tidak akan melakukan tindakan menyengsarakan (mendzalimi) orang lain.
 Orang yang beriman memiliki rasa solidaritas yang tinggi, sehingga dalam menghadapi segala permasalahan mereka akan saling bantu-membantu, bahagi-membahagiakan dan saling selamat-menyelamatkan.
Iman itu adalah sumber ketenangan dan kedamaian bagi setiap orang, kerana ia sejalan dengan fitrah dan seiring dengan tabiatnya. Ia adalah sumber kebahagiaan bagi masyarakat, kerana ia mengukuhkan ikatan-ikatan masyarakat, merapatkan tali kekeluargaan dan membersihkan perasaan-perasaan, dan dengan itu semua masyarakat meningkat menggapai kemuliaan (fadhilah). Dan fadhilah itu adalah nikmat kerelaan dalam segala hal, dalam kondisi lapang atau sempit, mudah atau sulit serta manis ataupun pahit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar