Senin, 19 Januari 2009

CHARACTER BUILDING
oleh:

Nama : Yan Yan Supriatman
NIM : 208011000037
Jrsn/Smstr :PAI/Satu. FITK non reguler
Mata kuliah :Character Building
Dosen : Nuraida

PENINGKATAN KAMAMPUAN UNTUK MEMBINA

1. Pengertian Membina
Menurut kamus bahasa Indonesia dijelaskan dari pada pengertian membina, yakni : membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik (maju, sempurna dan lain-lain).
Pembina adalah orang yangmembina, alat untuk membina. Pembinaan adalah proses pembuatan, cara membina.

2. Ciri-Ciri Membina
 kepemimpinan
 simpati dan empati
 komunikasi
 istiqomah atau teguh pendirian
 punya prinsip
 adil dan bijaksana
 istiqomah atau teguh pendirian
 punya prinsip
 bisa mengatur
 menghargai pendapat orang lain
 decision making yang efektif

3. Hal-Hal Yang Saya Coba Lakukan Dalam Pembinaan
 mengatur diri sendiri dan orang lain
 menghargai pendapat orang lain
 istiqomah atau teguh pendirian
 punya prinsip


TUGAS UAS CHARACTER BUILDING GURU PAI

Nama : Yan Yan Supriatman
NIM : 208011000037
Jrsn/Smstr :PAI/Satu. FITK non reguler
Mata kuliah :Character Building
Dosen : Nuraida

Pengaruh pelajaran Character Building Guru PAI bagi saya sendiri adalah supaya dalam mengajar (sudah jadi guru) nanti bisa mengajar dengan penuh keimanan supaya mendapatkan ridho dari Allah SWT. Dan dapat menearapkan pengajaran dengan cara yang religious dan islami. Serta dalam kehidupan sekarang bisa bergaul dengan pergaulan yang islami dan diridhoi oleh Allah SWT.
Pengertian karakter sendiri adalah usaha terus-menerus seorang individu/ kelompok dengan berbagai cara untuk mengukir dan mengembangkan sifat-sifat kebaikan pada dirinya sendiri atau orang lain, serta dapat mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.


PENINGKATAN KETAKWAAN KEPADA ALLAH SWT

1. Pengertian Takwa
Menurut ahli harfiah, takwa berarti: hati-hati, ingat, mawas diri, dan waspasa. Takwa juga dapat berarti takut, yaitu takut kepada Allah, takut untuk melakukan segala yang dilarangNya.
Takwa adalah menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala yang dilarangNya.

2. Ciri-Ciri Ketakwaan
 Beriman kepada Allah SWT
 Mendirikan shalat 5 waktu sehari semalam
 Mengerjakan shalat sunnah
 Puasa pada bulan ramadhan dan puasa sunnah lainnya
 Mengeluarkan zakat, fidyah, sodaqoh, infaq dan sejenisnya
 Melaksanakan haji apabila mampu
 Bisa dan faseh dalam membaca al-Qur’an
 Sebisa mungkin menghafal surat dan ayat-ayat al-Qur’an
 Dapat memahami dan mengamalkan isi serta kandungan al-Qur’an
 Bergaul dengan cara islami
 Selalu sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan yang diberikan Allah
 Selalu berkata jujur
 Selalu mengingat Allah dimanapun dia berada
 Tawakal kepada Allah
 Menjaga seluruh anggota badan dari perbuatan yang maksiat
 Dan banyak lagi yang lainnya.

3. Saya Mencoba Memperaktekan Takwa
 Mengerjakan shalat dengan cara berjamaah
 Mengahafal ayat/hadits
 Membaca al-Qur’an dengan ilmu naghom
 Beramal,infaq, shodaqoh dan sejenisnya
 Puasa sunnah
 Menghafal do’a-do’a
 Shalat sunnah duha dan tahajut

4. Pengaruh Program Takwa Bagi Saya
 Menambah keimanan kepada Allah SWT
 Meningkatkan ibadah kepada Allah
 Dapat menghargai dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya
 Bisa maenjaga pergaulan
 Bisa mengahargai orang lain
 Dapat menghindari dan menjauhkan diri dari hal-hal yang negatif
 Berbakti kepada orang tua


5. Ayat Tentang Ketakwaan
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Al - Imran:102)


PENINGKATAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN

1. Pengertian Kepribadian
Menurut Allport, kepribadian adalah organisasi yang dinamis dalam individu yang mencangkup system psikofisis yang menentukan penyusuaian diri yang unik terhadap dirinya.

2. Ciri-Ciri Kematangan Kepribadian
Ciri-ciri seorang guru yang memiliki kematangan kepribadian
Bahwa di dalam buku peraturan Menteri Pendidikan Nasional no : 16 tahun 2007 telah dijelaskan bahwa guru yang memiliki kematangan kepribadian ialah mampu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia, menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, serta guru tersebut memiliki konsistenitas dalam melaksanakan tugas dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, guru harus jujur tegas dan manusiawi, menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri, menjunjung tinggi kode etik profesi guru
 Perluasan perasaan diri
 Hubungan uang hangat dengan orang lain
 Keamanan emosional
 Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif
 Keterampilan dan tugas-tugas
 Pemahaman diri
 Filsafat hidup yang mempersatukan

3. Saya Mencoba Memperaktekan Kepribadian
 Sabar
 Jujur
 Selalu optimis
 Selalu akur dengan teman
 Bertanggungjawab
 Merendahkan diri
 Tidak sombong
 Menghargai orang lain

4. Pengaruh Program Kematangan Kepribadian Bagi Saya
 Bisa hidup sederhana
 Dapat menerima perbedaan dalam lingkungan hidup
 Bisa perduli dengan orang lain
 Menghargai dan tidak maengganggu hak orang lain
 Tidak gampamg menyerah

5. Ayat Tentang Kepribadian
وَبَشِّرِ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتُشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجُُ مُطَهَّرَةُُ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan:"Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (QS. 2:25)


PENINGKATAN KEMATANGAN INTELEKTUAL

1. Pengertian Intelektual
a. Intelektual adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri kepada pengembangan gagasan orisinal dan terlibat dalam usaha-usaha intelektual kreatif.
b. Intelektual adalah orang yang terpilih dalam masyarakat yang sering menggunakan syimbol-simbol yang bersifat umum dan rujukan abstrak tentang kehidupan manusia.

2. Ciri-Ciri Kematangan Intelektual
 Rajin membaca
 Diskusi
 Meneliti
 Menuliskan kembali
 Buka internet
 Korespondensi
 Ikut kajian
 Ikut seminar

3. Hal-Hal Yang Saya Coba Lakukan Untuk Meningkatkan Kematangan Intelektual
 Ikut seminar
1. seminar pendidikan
2. seminar nasional
 Ikut kajian
 Menulis kembali
 Membuka internet
 Membaca
1. sejarah
2. majalah/koran
3. hadits
 Dikusi
 Belajar pada kesalahan

4. Pengaruh Program Peningkatan Intelektual Bagi Saya
 Membiasakan diri dalam membaca
 Menambah ilmu dan pengetahuan
 Tidak takut dalam mengeluarkan pendapat dan argument
 Selalu berfikir dalam mengerjakan sesuatu
 Terbiasa dengan perbedaan pendapat yang terjadi dalam diskusi
 Menambah kepercayaan diri

5. Ayat Tentang Intelektual

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:"Berlapang-lapanglah dalam majlis", lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.Dan apabila dikatakan:"Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS.Al - mujaddalah:11)


PENINGKATAN KAMAMPUAN UNTUK MEMBINA

1. Pengertian Membina
Menurut kamus bahasa Indonesia dijelaskan dari pada pengertian membina, yakni : membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik (maju, sempurna dan lain-lain).
Pembina adalah orang yangmembina, alat untuk membina. Pembinaan adalah proses pembuatan, cara membina.

2. Ciri-Ciri Membina
 Kepemimpinan
 Simpati dan empati
 Komunikasi
 Tenang dalam menghadapi masalah
 Istiqomah atau teguh pendirian
 Punya prinsip
 Adil dan bijaksana
 Istiqomah atau teguh pendirian
 Punya prinsip
 Bisa mengatur
 Menghargai pendapat orang lain
 Decision making yang efektif

3. Hal-Hal Yang Saya Coba Lakukan Dalam Pembinaan
 Mengatur diri sendiri dan orang lain
 Menghargai pendapat orang lain
 Istiqomah atau teguh pendirian
 Punya prinsip
 Istiqomah atau teguh pendirian
 Simpati dan empati
 Adil

4. Pengaruh Program Kemampuan Membina Bagi Saya
 Bisa belajar tentang apa itu kebijaksanaan dan keadilan
 Melatih pendirian
 Bisa mengatur
 Bisa memikirkan betapa susahnya jadi seorang pemmimpin
 Agar bisa menjadi seorang pemimpin yang baik

5. Ayat Tentang Pembina

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلُُ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَل
فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَك
قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat:"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau". Rabbberfirman:"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS .Al - Bakarah:30)

Rabu, 14 Januari 2009

SOSIAL KEAGAMAAN

Masyarakat Bima adalah masyarakat yang religius. Mayoritas penduduk Kota Bima memeluk agama Islam. Secara historis, Bima dulu merupakan salah satu pusat perkembangan Islam di Nusantara yang di tandai oleh tegak kokohnya sebuah kesultanan yaitu kesultanan Bima. Islam tidak saja bersifat elitis, hanya terdapat pada peraturan-peraturan formal-normatif serta pada segelintir orang saja melainkan juga populis, menjadi urat nadi dan darah daging masyarakat, artinya juga telah menjadi kultur masyarakat Bima.

Indikasinya jelas terlihat pada kepenganutan yang taat terhadap Islam. Budaya rimpu (berjilbab dengan sarung, menutup kepala dan muka) telah menjadi warisan kultural yang amat berharga bagi masyarakat. Budaya rimpu jelas merupakan ejawantah salah satu ajaran Islam tentang etika sosial dan hubungan manusia, khususnya dalam hal etika berbusana. Rimpu adalah kreatifitas budaya masyarakat Bima yang disemangati oleh nilai-nilai ajaran agama.

Demikian pula tradisi ngaji karo'a(membaca al-Qur'an). Sedemikian mentradisinya ngaji karo'a ini sehingga menjadi prasyarat bagi dianggap dewasanya seseorang. Ia menjadi semacam persyaratan konvensional yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam hal menikah, mencari pekerjaan, serta hal-hal lain yang menuntut sifat kedewasaan. Lebih dari itu, festival ngaji karo'a (MTQ) adalah even rutin tahunan yang di mata masyarakat sangat tinggi wibawanya, dan karenanya menjadi semacam hiburan rakyat yang sangat mempesonakan. Sang juara ngaji karo'a adalah orang yang sangat tinggi martabatnya di mata masyarakat, ngaji karo'a menjadi institusi sosial yang besar peranannya dalam pendidikan masyarakat, tidak saja pendidikan agama, melainkan juga pendidikan dalam pengertian yang umum, yakni pendewasaan pribadi dalam masyarakat, ngaji karo'a merupakan barometer moralitas pribadi dan masyarakat.

Even-even budaya juga tidak lepas dari semangat agama. Perayaan U'a Pua misalnya, adalah salah satu even tahunan yang sangat menonjol yang didasari dan disemangati ajaran Islam. Event ini memberi gambaran (semacam show force) bahwa Islam pernah besar dan jaya di Bumi Maja Labo Dahu.

Sekarang kita sudah jarang menemukan wanita-wanita Bima yang bepergian dan keluar rumah ber-rimpu seperti dulu. Yang marak adalah gadis-gadis dengan kepala telanjang, tanpa penutup, dengan rambut sebahu. Kita mulai jarang mendengar riuh rendahnya sahut-sahutan suara ngaji di lorong-lorong kampung, terutama selepas magrib.

Dulu, dengan sentuhan keagamaan yang kuat, kehidupan masyarakat terasa tenteram, meskipun tidak mesti harus berlimpah.

Sekarang ini cenderung mudah terjadi kerusuhan antar kampung, kriminalitas, sadisme, hedonisme, anak-anak muda yang resah dan menyerahkan persoalan mereka kepada narkoba, miras, dan kupon putih, adalah hanya sebagian kecil saja dari sekian banyak kenyataan yang ada sekarang ini. Menurut banyak orang, semua persoalan ini adalah bagian dari akibat ditinggalkannya Agama oleh umat dan Masyarakat.

Dengan pendampingan yang intens dari sosok pemerintah yang berkomitmen Islam tinggi, Masyarakat Bima akan mampu berupaya mengurangi persoalan kekinian dari titik tolak agama. Disamping itu, agama juga akan menjadi energi masyarakat dalam kegiatan pembangunan. Pilihan agama ini bukan semata-mata karena suatu kebuntuan, melainkan sebagai wujud dari pengakuan dan kerinduan akan warisan lama yang luhur. Kita semua tampaknya bersepakat untuk menghidupkan tradisi dan nilai-nilai lama yang baik itu, tetapi tidak secara membabi buta, melainkan dengan modifikasi dan kreatifitas sesuai dengan alur kekinian.

Otonomi daerah merupakan momentum untuk mengaktualisasikan potensi dan keunikan lokal dalam rangka pembangunan masyarakat. Momentum itu didukung lagi oleh komitmen dan gairah masyarakat dan pemerintah akan perubahan masyarakat ke arah yang lebih maju dan lebih religius.

pariwisata bima


Secara historis Kota Bima merupakan pusat Kesultanan Bima dimasa lampau. Dengan warisan kekayaan budaya yang dimiliki, Kota Bima dapat mengembangkan wisata budaya dengan kebudayaan Islam sebagai basisnya. Asi Mbojo (istana kesultanan), kuburan raja-raja dan para wali, permainan dan kesenian rakyat serta upacara keagamaan seperti perayaan maulud, U'a pua, dan prosesi pelantikan raja, dan lain-lain merupakan obyek dan event yang sangat menarik. Wisata alam dan bahari juga bisa dikembangkan. Kawasan pesisir dari Pantai Lawata sampai pintu gerbang Kota Bima bisa dikembangkan sebagai pusat perhotelan dan perdagangan souvenir. Taman Kota juga bisa diciptakan sebagai alternatif bagi wisatawan domestik.

Pariwisata cukup potensial dikembangkan di wilayah ini terutama pariwisata alam meliputi Pantai Lawata, Pantai Ule, Pantai Kolo, Pulau Kambing; dan pariwisata budaya meliputi museum Asi Mbojo, kuburan Tolobali, bukit Danatraha (kompleks makam Kesultanan Bima), Benteng Asakota. Hal ini didukung pula oleh berbagai usaha jasa dan produk wisata yang cukup baik seperti usaha perhotelan, biro perjalanan wisata, dan souvenir berupa tenun ikat, songket, sarung dan lain-lain.

Pengembangan sektor pariwisata tersebut perlu mendapat dukungan sarana dan prasana yang memadai. Karena itu, harus dilakukan terlebih dahulu penataan sarana transportasi yang menghubungkan sentra produksi dengan konsumen, sarana telekomunikasi yang baik, perdagangan, serta fasilitas perhotelan yang memadai.